My Photo
Name:
Location: Jakarta, Indonesia

I AM HADI PATRONUSSTO, merupakan anagram sempurna dari nama Muggle saya: ISMANTO HADI SAPUTRO.

Saturday, October 14, 2006

MEDIA INDONESIA: Kekuatan Sihir JK Rowling

Artikel Media Indonesia di acara Launching HP6 di QB Pondok
Indah. Nama milis disebut lagi, juga nama *ehm* saya (sebagai Muggle).

Hadi Patronussto

--------------------
http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp?id=2005071707015277

JEDA
Minggu, 17 Juli 2005



Kekuatan Sihir JK Rowling



Sihir JK Rowling kembali bekerja 16 Juli kemarin. Melalui buku
terbarunya Harry Potter and the Half-Blood Prince, Rowling kembali
menyita perhatian jutaan pembaca di seluruh dunia.

Penulis multijutawan itu hadir di Puri Edinburgh, Skotlandia saat
peluncuran seri keenam Harry Potter. Ia juga membacakan bab keenam
dari novel yang ditunggu-tunggu itu pada sejumlah anak.

Berjarak ribuan kilometer dari kastil itu, jutaan fans Harry Potter
memenuhi toko buku untuk mendapatkan kisah terbaru. Salah satunya
Savannah Mazda, 15, gadis kecil yang sengaja terbang dari tempat
tinggalnya di New York, Amerika. Tidak sia-sia, karena ia menjadi
orang pertama yang membeli seri keenam di Toko Buku Waterstone,
Oxford, London. ''Fantastik dan sangat fenomenal. Aku memang ingin
jadi orang pertama yang punya buku ini,'' tutur gadis berdarah
Inggris yang rela menunggu 18 jam sebelum toko buku yang dituju
membuka pintu di tengah malam, khusus untuk meluncurkan seri terbaru
Harry Potter.

Kini, setelah buku itu dipegang, ia mengaku tidak punya keinginan
lain. ''Hanya ingin cepat pulang dan membaca di rumah,'' katanya.

Bukan hanya Mazda yang tergila-gila kisah rekaan imajinasi Rowling.
Di Indonesia, Didie, 17, gadis tomboi dengan rambut cepak itu ikut
mengantre di deretan pengunjung toko buku di Pondok Indah Mal. Dia
rela mengeluarkan dua lembar ratusan ribu untuk mendapatkan buku
terbaru penyihir Hogwarts. ''Gue sudah nunggu banget. Katanya di seri
ini akan ada tokoh yang mati. Tapi kan belum tahu siapa. Lagi pula
ending Harry Potter selalu susah ditebak. Jadi seru sekali,''
katanya. Agaknya deretan kalimat dalam Bahasa Inggris pada buku
setebal 607 halaman itu tidak mengganggu Didie.

Kurang gempita

Meski jutaan anak di dunia sangat antusias, sambutan di Indonesia
tidak segempita fans Harry Potter di Inggris dan Skotlandia. Di
beberapa toko buku, tumpukan Harry Potter seri enam masih setinggi
dada penjaga. ''Memang tidak terlalu heboh. Mungkin orang malas beli
buku dalam Bahasa Inggris,'' ujar penjaga tersebut.

Pemandangan serupa juga terlihat di QB Pondok Indah, Jakarta.
Beberapa tumpukan buku Harry Potter masih tersusun di atas meja
kasir. Bedanya, di depannya tertulis pre-order, menandakan sudah
dipesan. Di salah satu sudut kafe yang ada di QB, tampak sekelompok
anak tengah asyik berbincang dan beraktivitas.

Di depannya ada gelas tabung dengan cairan merah menyala serta
seperangkat perlengkapan pelajaran sihir ala sekolah penyihir
Hogwarts. Syal Harry Potter berwarna merah kuning turut melengkapi
penampilan anak-anak yang sengaja datang mengenakan pakaian berwarna
hitam. Bahkan ada yang memakai jubah panjang hitam lengkap dengan
tepian jubah warna ungu, khas seragam Harry Potter dan kawan-kawan.

Sementara itu, di panggung QB, seorang perempuan dengan topi kerucut
tinggi dan pakaian hitam menyapa anak-anak yang duduk tidak jauh
darinya. ''Who remember the spell?'' ujarnya berkali-kali dengan
senyum yang tak pernah lepas dari wajah yang terbingkai rambut
panjang lurus itu. Beberapa anak dengan antusias mencoba menjawab,
tapi tak berhasil.

Kegiatan seperti itu sengaja diadakan oleh penggemar Harry Potter di
Indonesia yang tergabung dalam milis, indo-harrypotter. Salah satu
penggiatnya Ismanto Hadi Saputro mengklaim, keanggotaan milis
mencapai 1.200 orang.

Milis yang menggabungkan penggemar Harry Potter ini menjadi wadah
yang pas untuk mengeksplorasi segala hal yang berhubungan dengan
Harry Potter. Bahkan sampai ke hal-hal seperti tokoh gebetan dan
siapa sesungguhnya Half-Blood Prince yang disebut pada serial terakhir.

Terlaris

Kisah imajinasi penulis berusia 39 tahun itu memang terus ditunggu
penggemarnya. Dalam waktu singkat, semua bukunya -- mulai dari seri
pertama -- terjual ribuan copy di setiap negara. Bahkan untuk seri ke
enam ini, sebelum dirilis sudah ada pesanan sebanyak 750 ribu buku.
Rumor yang beredar tentang karakter kunci yang terbunuh pada seri ke-
enam betul-betul mendongkrak penjualan. Penerbit Scholastic sudah
menyiapkan 10,8 juta buku untuk memuaskan pottermania di seluruh
dunia.

''Buku seri Harry Potter keenam mengalahkan angka penjualan pre-order
seri-seri sebelumnya. Angka penjualannya pasti akan menembus satu
juta,'' ujar Presiden Direktur perusahaan penerbit Barnes & Nobble
Steve Riggio kepada Houston Chronicle, beberapa waktu lalu.

Di Indonesia, angka penjualan rata-rata setiap serinya mencapai 150
ribu buku. Merupakan angka tertinggi di bidang fiksi. ''Untuk seri
terbaru saja sudah sangat laris, padahal masih dalam bahasa
Inggris,'' terang Danang Priyadi, Sales Manager PT Gramedia Pustaka
Utama memberi gambaran.

Bagi yang menunggu versi terjemahan Bahasa Indonesia, rasanya harus
memperpanjang rasa sabar. Prosesnya tidak sesingkat sihir ala Harry
Potter dengan matranya Avada Kedavra. (CA/M-2)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home